ANTHELMINTIK
" Obat Levamisole"
NIM : PO.530333215679
Tingkat/Reguler: I/A
Pembimbing : Yulius B. Korassa S.Farm, Apt,Msi
A.
Anthelmintik
Antelmintik atau obat cacing adalah obat yang
digunakan untuk memberantas atau mengurangi cacing dalam lumen usus atau
jaringan tubuh. Sebagian besar obat cacing efektif terhadap satu macam kelompok
cacing, sehingga diperlukan diagnosis yang tepat sebelum menggunakan obat
tertentu.
Diagnosis dilakukan dengan menemukan cacing, telur cacing dan larva dalam
tinja, urin, sputum, darah atau jaringan lain penderita. Sebagian besar obat
cacing diberikan secara oral yaitu pada saat makan atau sesudah makan dan
beberapa obat cacing perlu diberikan bersama pencahar.
Obat-obat penyakit cacing
diantaranya
:
1. Mebendazol, Tiabendazol,
Albendazol
2. Piperazin, Dietilkarbamazin
3. Pirantel, Oksantel
4. Levamisol
5. Praziquantel
6. Niklosamida
7. Ivermectin
Banyak obat cacing memiliki khasiat yang efektif terhadap
satu atau dua jenis cacing saja. Hanya beberapa obat saja yang memiliki khasiat
terhadap lebih banyak jenis cacing (broad spectrum) seperti mebendazol.
Mekanisme kerja obat cacing yaitu dengan menghambat proses
penerusan impuls neuromuskuler sehingga cacing dilumpuhkan. Mekanisme lainnya
dengan menghambat masuknya glukosa dan mempercepat penggunaan (glikogen) pada
cacing.
Di negara berkembang seperti Indonesia, penyakit cacing
merupakan penyakit rakyat umum. Infeksinya pun dapat terjadi secara simultan
oleh beberapa cacing sekaligus. Infeksi cacing umumnya terjadi melalui mulut,
kadang langsung melalui luka di kulit (cacing tambang, dan benang) atau lewat
telur (kista) atau larva cacing, yang ada dimana-dimana di atas tanah.
Cacing yang merupakan parasit manusia
dapat dibagi dalam 2 kelompok, yakni cacing pipih dan cacing bundar.
1. Platyhelminthes. Ciri-cirinya bentuk
pipih, tidak memiliki rongga tubuh dan berkelamin ganda (hemafrodit). Cacing yang
termasuk golongan ini adalah cacing pita (Cestoda) dan cacing pipih
(Trematoda).
2. Nematoda (roundworms). Ciri-cirinya
bertubuh bulat, tidak bersegmen, memiliki rongga tubuh dengan saluran cerna dan
kelamin terpisah. Infeksi cacing ini disebut ancylostomiasis (cacing tambang),
trongyloidiasis, oxyuriasis (cacing kremi), ascariasis (cacing gelang) dan
trichuriasis (cacing cambuk).
Cacing golongan nematoda tersebut menyebabkan infeksi cacing
usus (soil-transmitted helminthasis). Hidupnya berkaitan dengan perilaku bersih
dan kondisi sanitasi lingkungan. Bila terdapat anemia, penderita harus diobati
dengan sediaan yang mengandung besi. Selain itu, wanita hamil tidak boleh minum
obat cacing karena memiliki sifat teratogen (merusak janin) yang potensial.
Klasifikasi
Antelmintik diklasifikasikan berspektrum luas (broad
spectrum) dan berspektrum
sempit
(narrow spectrum). Yang termasuk anthelmintik berspektrum luas (Broad
spectrum
anthelmintic or mayor classes) :
·
Benzimidazoles:Albendazole,Fenbendazole, Mebendazole,
Oxfendazole
·
Levamizole / morantel: Levamizole hydrochloride, Levamizole
phosphate,Morantel
·
Macrolytic lactones (Mls) atau “mectins”: Abamectin, Ivennec
tin, Moxidectin
Yang termasuk anthelmintik berspektrum sempit (Narrow
spectrum or minor classes
1.Organophosphare compounds: Naphalopho (Sallcynillides)
2. substitusi phenol: Closantel, Nitroxynil,
Oxyclozanide Triclabendazole.
B. Obat Levamisol
a. Pengertian
Levamisol termasuk golongan
imidathiazole yang efektif membasmi cacing gilik dewasa hingga bentuk larvanya.
Levamisol juga sangat efektif membasmi cacing gilik yang ada di jaringan dan
organ tubuh (Syngamus trachea pada trakea, Oxyspirura mansonii pada mata)
karena levamisol dengan cepat diserap dan didistribusikan ke jaringan atau
organ. Saat kondisi sistem imun rendah, levamisol dapat membantu meningkatkan
sistem imun tubuh host (inang)-nya dengan cara meningkatkan aktifitas makrofag. Dibandingkan dengan
benzimida-zol, levamisol mempunyai rentang keamanan yang lebih sempit. Walaupun
demikian pada dosis terapi terbukti tidak menimbulkan efek samping terhadap
produksi telur, fertilitas mau-pun daya tetas.
b. Indikasi
Pengobatan
terhadap semua infeksi jenis cacing nematoda dan cestoda baik stadium larva
maupun dewasa.Untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi Ascaris dan
Trichostrongylus.
c.
Kontra Indikasi
Penggunaan levamisol harus dihindari
pada pasien arthritis rematik, pasien gangguan darah dan pasien yang
menggunakan fluorourasil.
d.
Efek Samping
Gajah jinak menjadi sulit diperintah oleh mahout dan sulit dikendalikan;
perilaku gajah menjadi agresif; berlari-lari mondar-mandir; excitement;
kemudian tampak diam saja seperti terimmobilisasi; kehilangan nafsu makan dan
minum; belalai lemah dan jatuh serta tidak mampu untuk mengambil makanan; kaki
tremor (gemetar); belalai dan bibir juga tremor (gemetar); demam (suhu tubuh
meningkat); diare; bloat (kembung); lemah; kesadaran menurun (lethargy); ambruk
dan akhirnya kehilangan kesadaran.
e.
Interaksi Obat
Penggunaan levamisol dengan warfarin menyebabkan
inhibisi metabolisme warfarin. Peningkatan konsentrasi fenitoin jika digunakan
bersamaan levamisol dan fluorourasil. Tidak ada interaksi makanan.
f.
Dosis
- Dosis lazim dewasa untuk
ascariasis adalah 150mg, secara oral dalam dosis tunggal;
-Dosis untuk anak: 3 mg/kg sebagai dosis tunggal.
-Dosis untuk anak: 3 mg/kg sebagai dosis tunggal.
g.
Penyimpanan
Simpan
dalam kemasan kedap udara dan terlindung dari cahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar