Rabu, 04 Mei 2016

Obat Levamisole



 ANTHELMINTIK
" Obat Levamisole"


 

Nama               : Priska Y. Haninuna
NIM                : PO.530333215679
Tingkat/Reguler: I/A
Pembimbing    : Yulius B. Korassa S.Farm, Apt,Msi

 

A. Anthelmintik
            Antelmintik atau obat cacing adalah obat yang digunakan untuk memberantas atau mengurangi cacing dalam lumen usus atau jaringan tubuh. Sebagian besar obat cacing efektif terhadap satu macam kelompok cacing, sehingga diperlukan diagnosis yang tepat sebelum menggunakan obat tertentu.
   Diagnosis dilakukan dengan menemukan cacing, telur cacing dan larva dalam tinja, urin, sputum, darah atau jaringan lain penderita. Sebagian besar obat cacing diberikan secara oral yaitu pada saat makan atau sesudah makan dan beberapa obat cacing perlu diberikan bersama pencahar.

Obat-obat penyakit cacing diantaranya
1.      Mebendazol, Tiabendazol, Albendazol 
2.      Piperazin, Dietilkarbamazin 
3.      Pirantel, Oksantel 
4.      Levamisol 
5.      Praziquantel 
6.      Niklosamida 
7.      Ivermectin
Banyak obat cacing memiliki khasiat yang efektif terhadap satu atau dua jenis cacing saja. Hanya beberapa obat saja yang memiliki khasiat terhadap lebih banyak jenis cacing (broad spectrum) seperti mebendazol.
Mekanisme kerja obat cacing yaitu dengan menghambat proses penerusan impuls neuromuskuler sehingga cacing dilumpuhkan. Mekanisme lainnya dengan menghambat masuknya glukosa dan mempercepat penggunaan (glikogen) pada cacing.
Di negara berkembang seperti Indonesia, penyakit cacing merupakan penyakit rakyat umum. Infeksinya pun dapat terjadi secara simultan oleh beberapa cacing sekaligus. Infeksi cacing umumnya terjadi melalui mulut, kadang langsung melalui luka di kulit (cacing tambang, dan benang) atau lewat telur (kista) atau larva cacing, yang ada dimana-dimana di atas tanah.
            Cacing yang merupakan parasit manusia dapat dibagi dalam 2 kelompok, yakni cacing pipih dan cacing bundar. 
1.      Platyhelminthes. Ciri-cirinya bentuk pipih, tidak memiliki rongga tubuh dan berkelamin ganda (hemafrodit). Cacing yang termasuk golongan ini adalah cacing pita (Cestoda) dan cacing pipih (Trematoda).
2.      Nematoda (roundworms). Ciri-cirinya bertubuh bulat, tidak bersegmen, memiliki rongga tubuh dengan saluran cerna dan kelamin terpisah. Infeksi cacing ini disebut ancylostomiasis (cacing tambang), trongyloidiasis, oxyuriasis (cacing kremi), ascariasis (cacing gelang) dan trichuriasis (cacing cambuk).

Cacing golongan nematoda tersebut menyebabkan infeksi cacing usus (soil-transmitted helminthasis). Hidupnya berkaitan dengan perilaku bersih dan kondisi sanitasi lingkungan. Bila terdapat anemia, penderita harus diobati dengan sediaan yang mengandung besi. Selain itu, wanita hamil tidak boleh minum obat cacing karena memiliki sifat teratogen (merusak janin) yang potensial.

Klasifikasi
Antelmintik diklasifikasikan berspektrum luas (broad spectrum) dan berspektrum
sempit (narrow spectrum). Yang termasuk anthelmintik berspektrum luas (Broad
spectrum anthelmintic or mayor classes) :
·         Benzimidazoles:Albendazole,Fenbendazole, Mebendazole, Oxfendazole
·         Levamizole / morantel: Levamizole hydrochloride, Levamizole phosphate,Morantel
·         Macrolytic lactones (Mls) atau “mectins”: Abamectin, Ivennec tin, Moxidectin
Yang termasuk anthelmintik berspektrum sempit (Narrow spectrum or minor classes 
     1.Organophosphare compounds: Naphalopho (Sallcynillides)
     2. substitusi phenol: Closantel, Nitroxynil, Oxyclozanide Triclabendazole.



B. Obat Levamisol
a.       Pengertian
Levamisol termasuk golongan imidathiazole yang efektif membasmi cacing gilik dewasa hingga bentuk larvanya. Levamisol juga sangat efektif membasmi cacing gilik yang ada di jaringan dan organ tubuh (Syngamus trachea pada trakea, Oxyspirura mansonii pada mata) karena levamisol dengan cepat diserap dan didistribusikan ke jaringan atau organ. Saat kondisi sistem imun rendah, levamisol dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh host (inang)-nya dengan cara meningkatkan aktifitas makrofag. Dibandingkan dengan benzimida-zol, levamisol mempunyai rentang keamanan yang lebih sempit. Walaupun demikian pada dosis terapi terbukti tidak menimbulkan efek samping terhadap produksi telur, fertilitas mau-pun daya tetas.

b.      Indikasi
Pengobatan terhadap semua infeksi jenis cacing nematoda dan cestoda baik stadium larva maupun dewasa.Untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi Ascaris dan Trichostrongylus.

c.       Kontra Indikasi
Penggunaan levamisol harus dihindari pada pasien arthritis rematik, pasien gangguan darah dan pasien yang menggunakan fluorourasil.

d.      Efek Samping
Gajah jinak menjadi sulit diperintah oleh mahout dan sulit dikendalikan; perilaku gajah menjadi agresif; berlari-lari mondar-mandir; excitement; kemudian tampak diam saja seperti terimmobilisasi; kehilangan nafsu makan dan minum; belalai lemah dan jatuh serta tidak mampu untuk mengambil makanan; kaki tremor (gemetar); belalai dan bibir juga tremor (gemetar); demam (suhu tubuh meningkat); diare; bloat (kembung); lemah; kesadaran menurun (lethargy); ambruk dan akhirnya kehilangan kesadaran.   


e.       Interaksi Obat
Penggunaan levamisol dengan warfarin menyebabkan inhibisi metabolisme warfarin. Peningkatan konsentrasi fenitoin jika digunakan bersamaan levamisol dan fluorourasil. Tidak ada interaksi makanan.

f.       Dosis
- Dosis lazim dewasa untuk ascariasis adalah 150mg, secara oral dalam dosis tunggal;
-Dosis untuk anak: 3 mg/kg sebagai dosis tunggal.
g.      Penyimpanan
Simpan dalam kemasan kedap udara dan terlindung dari cahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar